Membuat Tempat Pensil Tahan Lama Dari Bahan Rotan terlebih dahulu kita menyiapkan bahan-bahan dan alatnyaa adalah sebagai berikut :
Bahan
Langkah-langkah pembuatan karya 1. Rendam rotan petrik/pitrit ke dalam baskom berisi air, sebentar saja hanya ingin memudahkan membentuk petrik agar tidak mudah patah. Dapat pula direndam pada air sepuhan warna/ wantex agar rotan berwarna.
2. Ambil bilahan rotan sebanyak 3 lembar ukuran panjang 40 cm. Susun menyilang. Pada bagian 2 lembar tambahkan 1 lembar yang panjang untuk dijadikan pakan (rotan yang berjalan).
3. Buatlah sumbu yang dimulai pada bagian tengah, melilit seperti obat nyamuk. Jika sudah 3 putaran, bukalah jaring-jaring untuk memulai anyaman.
4. Ketika sudah mencapai lingkaran yang dikehendaki, mulailah dengan menegakkan jari-jari (lungsin), agar terbentuk anyaman 3 dimensi. Jika habis, rotan dapat ditambah dengan cara menyelipkan saja.
5. Jika sudah berdiri, mulailah melilitkan kembali pakan hingga mencapai tinggi dan bentuk yang dikehendaki. Lalu, selipkan cetakan agar bentuk dapat terlihat rapi.
6. Lanjutkan anyaman hingga ketinggian tertentu yang dikehendaki, lalu buatlah bentuk sesuai sketsa yang telah kamu tentukan.
7. Gunting sisa jaring-jaring dengan ukuran tertentu. Bagian atas perlu dikunci dengan cara sisa jaring-jaring ditekuk ke dalam atau diselipkan pada anyaman bagian atas hingga ke dalam.
8. Berilah warna yang sesuai selera.
9. Wadah pensil telah selesai. Siswa dapat mengunakannya untuk menempatkan alat tulis agar lebih rapi.
Rotan adalah sejenis tumbuhan menjalar yang panjangnya bisa mencapai 100 meter. Batang dari rotan ini sangatlah kuat, apalagi jika sudah dikeringkan. Rotan kering akan menjadi semakin kuat dan juga tahan dari pembusukan. Tumbuhan rotan banyak ditemukan di hutan–hutan Kalimantan, Sulawei dan juga Sumatera.
Rotan sekarang sudah bertambah nilai jualnya, apalagi jika dibuat peralatan rumah dalam bentuk meja, kursi, tempat aksesoris kotak tisu dan masih banyak lagi. Semua bentuk barang dari rotan biasanya mudah dibentuk dan akan berharga lebih tinggi dari biasanya jika didesain dan dibuat seunik mungkin. Kamu tertarik untuk membuat barang dari anyaman rotan? Sangat gampang kok, yuk lihat cara membuat kotak pensil dari anyaman rotan.
Barang yang diperlukan untuk membuat tempat pensil ini adalah rotan kering, gunting, cat, kuas dan cetakan bisa berupa kaleng bekas. Kemudian kita mulai membuat anyaman rotannya. Pertama–tama rendam semua rotan kedalam air. Merendam rotan ini sangat penting untuk kelenturan rotan dan juga untuk pengamanan mungkin saja ada serat rotan yang tajam dan melukai jari kamu.
Kemudian ambil 3 lembar rotan dengan panjang 4 cm dan 2 bilah rotan panjang sebagai rotan yang akan menjadi alas dari anyaman rotan tempat pensil. Buat 3 rotan untuk menjadi tumpuan sumbu dengan melingkarkan 2 rotan panjang menjadi simpul, setelah simpul jadi lilitkan memutar membentuk bentuk obat nyamuk bakar sebanyak 3 putaran.
Setelah 3 putaran jadi, mulai membuat anyaman bagian alas dengan membentuk seperti pusat jaring laba–laba. Terus perlebar alas sampai ukuran yang kamu inginkan, kemudian bengkokkan jaring laba–laba tersebut keatas sehingga membentuk tabung.
Nah dari sini kamu akan mulai menganyam bentuk sebenarnya dari tempat pensil. Tempatkan cetakan yang berupa kaleng bekas sebagai pembentuk dasar dan sebagai acuanmu agar bentuk tabung tidak mengecil ataupun membesar.
Anyam dengan hati–hati tiap lembar rotan sehingga mencapai bentuk yang kamu inginkan. Setelah mencapai ketinggian yang kamu inginkan, gunting sisa–sisa rotan yang tidak rapi. Dan langkah terakhir adalah memberi hiasan dengan cat warna, gambar agar tidak terlihat monoton dan lebih sedap dipandang.
Manusia diketahui telah menciptakan berbagai peralatan dari batu sejak ditemukannya ide bahwa batu dapat dibentuk, yaitu dengan cara membenturkan batu yang keras kepada bebatuan yang lebih lembut. Selama ribuan tahun, segala jenis batu telah digunakan dalam membuat berbagai jenis kerajinan, dimana yang sering kita temukan di Indonesia adalah seni kerajinan pahat atau ukir batu. Dengan kekayaan bentang alam dan kandungan mineral di negeri kita, apa sajakah jenis batu untuk bahan kerajinan yang umum digunakan di sekitar kita?
Pada dasarnya jenis batu untuk bahan kerajinan terbagi menjadi 3, batuan lava, batuan sedimen dan batuan metamorfis. Berikut akan kita ulas jenis batu apa sajakah yang ada dibawah 3 kategori batu tersebut:
Batuan Lava Beku
Karakteristik batu lava beku bergantung dari di mana mereka terbentuk. Jauh di dalam bumi, di bawah panasnya aksi vulkanik, magma dipaksa naik melalui batuan beku padat yang berusia lebih tua. Kemudian didinginkan, membentuk granit, basal, dan diorit. Granit terbuat dari kristal kuarsa dan mineral feldspar yang mengandung silika.
Batuan Sedimen
Ketika batuan mulai terkena erosi karena angin, hujan dan terik sinar matahari, partikelnya akan terbawa ke bawah menuju sebuah tempat dimana sedimen terakumulasi. Di lautan, tumbuhan kecil dan bangkai dari fauna tenggelam ke dasar dan menambah lapisan sedimen menjadi lebih tebal. Setelah ribuan tahun, tekanan dari berbagai laoisan sedimen ini telah memperkeras sedimen terebut dan mengubahnya menjadi batu gamping atau batuparas.
Batu gamping
Batu gamping terbentuk di dasar laut, terbuat dari sedimen fauna purba di laut. Jadi tak mengherankan jika anda menemukan fosil makhluk seperti crynoids dan brachiopods ketika memahat batu gamping. Batu ini memiliki komponen pembentuk terbesar dari kalsium karbonat atau kalsit mineral.
Batu gamping memiliki karakter mudah diukir dan mampu mengeluarkan detil dengan baik, tapi tetap cukup kuat untuk diukir dengan penyangga. Meski batuan jenis ini tidak memiliki keistimewaan keindahan dari warna yang tidak variatif, batu ini memiliki kekayaan tekstur yang bisa diciptakan. Dengan karakternya yang tahan terhadap hujan asam dibanding dengan marmer, maka batuan jenis ini juga bisa menjadi pilihan menarik untuk dekorasi outdoor.
Batu paras
Batu paras adalah suatu bentuk dari batu sedimen yang terbentuk dari lapisan pasir yang terekat bersama silika atau kalsium karbonat. Untuk batu paras biasanya memiliki arah lapisan yang khas, dan karena karakter kandungannya, batu paras cenderung lebih cepat membuat aus peralatan ukir anda. Batu paras juga mengandung silika seperti batu granit yang membuatnya berbahaya jika terhisap dalam jangka panjang, maka pemakaian respirator adalah wajib untuk perlindungan anda.
Batuan Metamorfis
Batuan metamorfis terbentuk ketika lapisan sedimen terekspos pada panas dan tekanan serta mengalami perubahan kimiawi yang membentuk material kristal baru. Setelah mengalami proses metamorfis, maka batu gamping kemudian terbentuk menjadi batu marmer.
Batu Marmer
Batu marmer telah menjadi batu pilihan untuk dijadikan sebagai bahan kerajinan ukiran sejak jaman Yunani kuno. Batu marmer memiliki tingkat kesulitan penggarapan yang moderat, memiliki kemampuan untuk dibentuk dengan tingkat detil yang sangat baik. Dengan teknik polesan tertentu, maka struktur kristal yang ada di dalamnya akan terlihat sangat cemerlang. Batu jenis ini tidak tahan terhadap asam, oleh karena itu batu marmer bukanlah pilhan yang baik untuk dijadikan hiasan outdoor.
Batu Pualam
Batu pualam merupakan bebatuan yang sangat lunak untuk di pahat dan diukir. Cenderung rapuh dan menjadi sepihan atau bahkan terbelah menurut jalur retakan yang tersembunyi dalam batu tersebut. Batu pualam memiliki warna dan pola yang luar biasa cantik, sehingga terkadang banyak orang yang kurang memperhatikan ukirannya melainkan hanya mengagumi keindahan dari batu tersebut semata.
Batu Sabun
Batu sabun, atau yang dikenal juga dengan nama statite adlaah batuan lunak yang bahkan bisa dipahat menggunakan pisau. Dengan tekstur seperti layaknya sabun, batu ini terbuat dari talc. Batu ini merupakan pilihan bagus untuk pemula, meski karena demam batu pada tahun lalu telah membuat batu jenis ini memiliki harga yang cukup tinggi.
Bahan utama untuk pembuatan pigura ini sangatlah mudah di dapat di sekitar kita mungkin bisa kita dapatkan. Atau mungkin kita bisa dapatkan di toko bahan bangunan dan mungkin kita bisa dapat langsung di kali itu sendiri.. he he he hemat biaya kale. Alat yang kita gunakannya pun sangat mudah kita dapatkan karena kita bisa dapatkan di sekitar kita. Ok kita langsung bahas saja alat dan bahan maupun cara membuat kerajinan tangan ini.
Alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat kerajinan tangan ini :
Batu Kali/Sungai
Kayu triplek
Paku
Palu
Kayu
Semen
Air
Gergaji
Cara Membuat Kerajinan Tangan Dari Batu Kali
Untuk cara membuat pigura dari batu kali kita bisa ikuti langkah-langkah di bawah ini :
Potong kayu dengan gergaji sesuai ukuran foto yang akan dibuat pigura/frame.
Paku dan kemudian palu membentuk sebuah kota persegi panjang.
Buat kotak persegi dari triplek, dan pasangkan pada kotak kayu.
Setelah jadi, buatlah adukan semen.
Lumasi seluruh permukaan kayu dengan campuran semen.
Letakkan seluruh batu yang telah Anda siapkan pada bidang yang telah Anda semen.
Tata serapi mungkin, dan tunggu hingga kering.
Setelah kering, bersihkan batu dengan amplas untuk memperhalus batu.
Semprotkan dengan pernis, yang tujuannya agar batu lebih tampak mengkilap.
Untuk akhiran tempelkan foto yang kamu angggap paling cocok dan cantik
Untuk membuat kerajinan dari bahan alam sangat banyak sekali jumlahnya contohnya Seperti kerajinan kayu, kerajinan kulit, kerajinan kerang, Kerajinan Dari Bahan Batu Kali, dan banyak lagi kerajinan dari bahan alam yang bisa di buat.
Nah, kali ini kita akan membahas kerajinan dari batu sungat (Hands Craft Stones) yang memiliki keindahan tersendiri serta teknik yang digunakan adalah mewarnai dan menempel. Tinggal kita mengolah kreatifitas kita saja misalkan dengan menambahkan bahan alam lainnya seperti ranting pohon papan kayu sebagai medianya, silahkan cari ide-ide baru dalam membuat hasil terbaik kerajinan batu . dibawah ini beberapa contoh yang bisa dijadikan sebagai inspirasi.
Itulah beberapa kreasi kerajinan dari batu yang bisa kamu dapat di sekitar sungai, dengan sedikit kreatifitas bisa menghasilkan karya yang sangat indah, tertarik untuk mencoba.
Seniman kelahiran Perancis Edouard Martinet memiliki gagasan yang kreatif dan unik dengan membuat karya seni dari besi-besi bekas dan sampah logam yang dikumpulkannya dari pasar rongsokan. Dengan potongan besi bekas yang dikumpulkannya ia kemudian membuat berbagai miniatur binatang seperti serangga, reptil, ikan dan burung.
Karya-karyanya dibuat dengan detail yang mengagumkan. Dalam menyusun potongan besi bekasnya Martinet tidak menggunakan bantuan alat las, ia menyusunnya dengan menggunakan sekrup kecil yang disusun dengan tingkat kerumitan tinggi.
Setiap karyanya dikerjakan dalam waktu rata-rata satu bulan jika ia dapat menemukan potongan besi bekas yang tepat. Sebaliknya jika potongan yang diinginkan belum ditemukannya, ia bisa menyelesaikan satu karya hingga berbulan-bulan bahkan sampai bertahun-tahun. Salah satu karyanya dikerjakan selama 17 tahun, dimana ia terus mencari potongan besi bekas yang paling sesuai. Bentuk-bentuk makhluk kecil merupakan ketertarikannya sejak kecil, kemudian menjadi obsesi yang dituangkan dalam karya seni seperti saat ini.
Apa yang menjadi keunikan dalam proses berakarya adalah, ia sama sekali tidak memiliki ketrampilan untuk mengolah besi bekas tua. Dengan melakukan percobaan berulang-ulang, pada akhirnya ia menemukan cara yang paling sesuai untuk digunakan.